Pemenuhan Kebutuhan Dasar Pada Pasien Stroke Dengan Gangguankomunikasi Verbal di RSUD Kota Kendari

  • Muliyati Prodi Sarjana Keperawatan, STikes Karya Kesehatan
  • Cholik Harun Rosjidi Prodi Sarjana Keperawatan, STikes Karya Kesehatan
  • Narmi Prodi Sarjana Keperawatan, STikes Karya Kesehatan
Keywords: basic needs, stroke, verbal communication

Abstract

Abstrak.Stroke merupakan suatu kelainan fungsi otak yang dapat timbul secara mendadak dan terjadi pada siapa saja dan kapan saja.Penyakit ini menyebabkan kecacatan berupa kelumpuhan anggota gerak, gangguan berbicara, gangguan berfikir, emosional.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara pemenuhan kebutuhan dasar pad pasien stroke dengan gangguan komunikasi verbal. Metode yang digunakan  metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Populasi sebanyak 33 orang yang mengalami dan pernah mengalami stroke di RSUD Kota Kendari.Besar sampel yang ditentukan sampai terpenuhi saturasi data.Triangulasi data menggunakan triangulasi sumber.Yang dikumpulkan dengan wawancara mendalam (indepth interview).Wawancara peneliti melakukan analisis data dalam bentuk interpretasi hasil wawancara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan dasar yang dibutuhkan pasien stroke dengan gangguan komunikasi verbal yaitu Pemenuhan kebutuhan dasar yaitu latih bicara, interaksi, makan dibantu dan menggunakan isyarat,  kebutuhan yang sering dibutuhkan adalah jalan, dan semua kebutuhan terpenuhi. Partisipan  menyatakan dengan jelas kebutuhannya dan kode yang paling banyak digunakan yaitu menunjuk serta semua partisipan mencontohkan cara komunikasinya respon perawat terhadap komunikasi partisipan dapat dipahami perawat, dapat memenuhi harapan partisipan, dan ramah kepada partisipan dan hambatan yang dialami partisipan ketika komunikasi dengan perawat yaitu diam, gerakan tangan yang sulit, perawat tidak tahu, dan hanya menyapa.

 

Absctract. Stroke is a brain function disorder may come suddenly to anyone and anytime. The disease causes disabilities such as movements paralyzing, speech disorder, thought disorder, and emotional disorder. This study aimed to know how the basic needs of stroke patients with verbal communication disorderwere obtained. This study used a quantitative method with phenomenology approach. Number of the populations was 33 people who suffered stroke at local public hospital of KotaKendari. Samples determined until data saturation was completed. Data triangulation was derived from triangulation of samples which collected from an in depth interview. The researcher analyzed the data by interpreting the results of interview. Result of the study showed that basic needs needed by stroke patients with verbal communication disorder were filling their basic needs such as speaking practice, interaction, help them to eat, using signs, a need for walking, and other needs. Most of the participants


obviously said that code and need they used mostly were pointed, their communication was understandable for the nurses, the nurses were friendly to them, and these met their needs. Some obstacles were also showed by the participants such as silent, hard to move their hands, the nurses didn’t understand their codes or signs, and some of themjust greeted.

References

Astuti, D., Magga, E., Majid, M., & Djalla, A. (2019). Hubungan Penyakit Kecacingan Dengan Status Gizi Anak Pada Sekolah Dasar Muhammadiyah Jampu Kecamatan Lanrisang Kabupaten Pinrang. Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan, 2(2), 284-292.
Dalyono, M. (2005). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Depkes, R. I. (2015). Rencana Strategis Kementrian Kesehatan tahun 2015-2019.
Ekundayo, O. J., Aliyu, M. H., & Jolly, P. E. (2007). A review of intestinal helminthiasis in Nigeria and the need for school-based intervention. Journal of Rural and Tropical Public Health, 6(1), 33-39.
Kurniawati, E., Subakir, H., & Setyawati, T. (2016). Hubungan Perilaku Ibu Dan Kepemilikan Jamban Keluarga Dengan Kejadian Kecacingan Anak Balita. Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan, 1(2), 94-99.
Marleta, R., Harijani, D., & Marwoto, A. (2012). Faktor lingkungan dalam pemberantasan penyakit cacing usus di Indonesia.
Maryati, K. dan Suryawati, J., 2006. Sosiologi Jilid 3. Jakarta: Penerbit ESIS
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan & ilmu perilaku.
Sumanto, D. (2010). Faktor risiko infeksi cacing tambang pada anak sekolah (studi kasus kontrol di Desa Rejosari, Karangawen, Demak) (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS DIPONEGORO).
Tefera, E., Belay, T., Mekonnen, S. K., Zeynudin, A., & Belachew, T. (2017). Prevalence and intensity of soil transmitted helminths among school children of Mendera Elementary School, Jimma, Southwest Ethiopia. The Pan African Medical Journal, 27.
World Health Organization: Soil transmitted helminthiases; 2017. [cited 2018 Jul 17] Available from:http://www.who.int/news-room/factsheets/detail/soil-transmitted-helminth-infections
Published
2023-12-31
How to Cite
Muliyati, Rosjidi, C. H., & Narmi. (2023). Pemenuhan Kebutuhan Dasar Pada Pasien Stroke Dengan Gangguankomunikasi Verbal di RSUD Kota Kendari. Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes, 4(03), 14-25. Retrieved from http://jkmc.or.id/ojs/index.php/jkmc/article/view/151