HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DAN ASUPAN CAIRAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PRA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAMEURU

Tahiruddin

Tahiruddin STIKES Karya Kesehatan

Keywords: Keywords : Perilaku Merokok, Asupan Cairan, Kejadian Hipertensi Pra Lansia

Abstract

Abstrak. Lanjut usia merupakan proses perubahan anatomi, fisiologis dan biokimia pada jaringan atau organ tubuh. Salah satu fungsi tubuh yang mengalami penurunan adalah sistem kardiovaskuler pada organ pembuluh darahada lanjut usia sistem ini sering menimbulkan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Tujuan pebnelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku merokok dan asupan cairan dengan kejadian hipertensi pada pra lansia di wilayah kerja Puskesmas Lameuru. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 75 orang dengan menggunakan sampel sebanyak 43 orang. Untuk mengetahui ada hubungan menggubnakan uji Chi-Square. Hasil penelitian diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 ada hubungan perilaku merokok dengan kejadian hipertensi pada pra lansia di wilayah kerja Puskesmas lameuru, dan diperoleh nilai p = 0,340 > 0,05 tidak ada hubungan asupan cairan dengan kejadian hipertensi pada pra lansia di wilayah kerja Puskesmas lameuru. Simpulan penelitian ini adalah ada hubungan perilaku merokok dengan kejadian hipertensi pada pra lansia di wilayah kerja Puskesmas lameuru. Disarankan kepada pasien agar menyadari bahaya merokok dan meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya asupan cairan.

References

Daftar Pustaka
1. Susanti MR. Hubungan Asupan Natrium Dan Kalium Dengan Tekanan Darah Pada Lansia di Kelurahan Pajang. Ilmu Kesehatan. 2017 ; 1–21.
2. Zaenurrohmah DH, Rachmayanti RD. Hubungan Pengetahuan dan Riwayat Hipertensi dengan Tindakan Pengendalian Tekanan Darah pada Lansia. Fkm_Unair. 2017 ; 39 (4) : 833–43.
3. Afiah W, Yusran S, Sety la ode muhamad. Faktor Risiko Antara Aktivitas Fisik, Obesitas Dan Stres Dengan Kejadian Penyakit Hipertensi Pada Umur 45-55 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Soropia Kabupaten Konawe Tahun 2018. J Ilm Mhs Kesehat Masy. 2018 ; 3 (2) : 1–10.
4. Zainuddin A, Yunawati I. Asupan Natrium Dan Lemak Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah Poasia Kota Kendari. Semin Nas Teknol Terap Berbas Kearifan Lokal. 2018 ; 1 (1) : 581–8.
5. Mariani R, Susilawati F. Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Hipertensi pada Pasien Hipertensi di RSU Handayani Kotabumi Lampung Utara. J Kesehat Metro sai Wawai. 2015 ; VIII (1) : 8–12.
6. Octavian Y, Setyanda G, Sulastri D, Lestari Y. Hubungan Merokok dengan Kejadian Hipertensi pada Laki-Laki Usia 35-65 Tahun di Kota Padang. J Kesehat Andalas. 2015 ; 4 (2) : 434–40.
7. Ridhani N, Prastiwi S, Nurmaningsih T. Hubungan Perilaku Merokok Dan Minum Kopi Dengan Tekanan Darah Pada Laki Laki Dewasa Di Desa Kertosuko Kecamatan Kerucil Kabupaten Probolinggo. Nurs News (Meriden). 2017 ; 2 (perilaku merokok dan minum kopi) : 71–9.
8. Kurniawan I, Studi P, Keperawatan I, Tinggi S, Kesehatan I, Yani JA. Hubungan perilaku merokok dengan kejadian hipertensi di puskesmas pajangan bantul. STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta ; 2017.
9. Bertram K&. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta : EGC ; 2017.
10. Buanasita A, Sulistyowati I. Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Lemak, Cairan, dan Status Hidrasi Mahasiswa Obesitas dan Non Obesitas (Difference of Consumption Level of Energy, Fat, Liquid and Hydration Status of Obese and Non Obese Students). Indones J Hum Nutr [Internet]. 2015 ; 2 (1) : 11–22. Available from: www.ijhn.ub.ac.id
11. Anggowarsito JL. Aspek Fisiologi Penuaan Kulit. Jurnal Widya Medika Surabaya Vol.2 No.1 April 2014.
12. Mubarak W. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Jakarta : CV. Sagung Seto ; 2015.