Kualitas Air Sungai Di Kabupaten Kolaka

  • Andi Ulfryda Dwi Riwansyah Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
  • Astri Faisyah Maudhina Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
  • Dhiya Dwi Muthiah Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
  • Helda Triastika Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
  • Nilam Shari Dewi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
  • Masyita Geraldineseptiani Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
  • Muhammad Aghil Aqhza Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
Keywords: River Water Quality, TDS, TSS, PO4, NO2, Kolaka District

Abstract

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk keberlangsungan hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup, sehingga harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik. Salah satu sumber air yang banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya adalah sungai. Penelitian ini merupakan analisis lanjutan terhadap kualitas air sungai di Kab. Kolaka. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Data yang digunakan bersumber dari Badan Lingkungan Hidup Kab. Kolaka. Adapun sampel penelitian diambil dari 13 sungai yang dipantau baik hulu maupun hilir di Kabupaten Kolaka. Indeks kualitas air sungai Kab. Kolaka tahun 2018 menunjukkan bahwa status dari masing-masing sungai berbeda, mulai dari memenuhi baku mutu, tercemar ringan, hingga tercemar sedang.  Dari 13 jumlah sungai di Kab. Kolaka, 4 diantaranya telah memenuhi baku mutu yang mana mempunyai rata-rata dan Skor IP yang berbeda setiap sungainya. Sedangkan selebihnya dari 4 sungai yang telah memenuhi baku mutu dikatakan tercemar ringan hingga tercemar sedang. 8 dari 13 sungai diketahui tercemar ringan dengan Skor IP dan rata-rata yang berbeda, sedangkan hulu sungai balandete menjadi satu-satunya yang memasuki kategori tercemar sedang.

References

Hendrawan, Diana. 2005. Kualitas Air Sungai Dan Situ Di DKI Jakarta. Makara, Teknologi, Vol. 9 : 13-19.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Jakarta.
Masbah. (2004). Road Map Teknologi Pemantauan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Pengolahan Limbah. Jakarta: LIPI Press.
Nugroho. (2008). Analisis Kualitas Air Danau Kaskade Sebagai Sumber Imbuhan Waduk Resapan di Kampus UI Depok. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 99-105.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai.
Siahaan, I. S. (2011). Kualitas Air Sungai Cisadane, Jawa Barat – Banten. Jurnal Ilmiah Sains, 268-273.
Simon, H. (2008). Pengendalian Pencemaran Sumber Air Dengan Ekoteknologi (Wetland Buatan). Jurnal Sumber Daya Air, 111-124.
Suripin. 2001. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Andi Yogyakarta. Yogyakarta.
Wiwoho, 2005, Model Identifikasi Daya Tampung Beban Cemaran Sungai Dengan QUAL2E. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.
Published
2019-07-28
How to Cite
Riwansyah, A. U. D., Maudhina, A. F., Muthiah, D. D., Triastika, H., Dewi, N. S., Geraldineseptiani, M., & Aqhza, M. A. (2019). Kualitas Air Sungai Di Kabupaten Kolaka . Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes, 1(1), 25-32. Retrieved from https://jkmc.or.id/ojs/index.php/jkmc/article/view/10