Studi Fenomenologi Kenakalan Remaja Ditinjau dari Keharmonisan Keluarga dan Konformitas Teman Sebaya di SMKN 1 Kendari
Abstract
Abstrak. Latar belakang :Kenakalan remaja dapat dilatarbelakangi oleh struktur keluarga yang tidakutuh seperti : orang tua bercerai, orang tua yang berpisah tempat tinggal, orang tua yang tidak lagi memperdulikan anak dan menitipkan anak dengan kerabat lain. Keluarga dan keharmonisan hidup keluarga berpengaruh atas perkembangan remaja dan menentukan dasar- dasar kepribadian bagiremaja. Tujuan : Untuk mengetahui fenomena kenakalan remaja ditinjau dari keharmonisan keluarga dan konformitas teman sebaya. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Partisipan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling, terhadap siswa kelas X, XI dan XII sehingga didapatkan 6 partisipan. Hasil dan pembahasan: Kenakalan remaja yang dilakukan antara lain : menggunakan narkoba, merokok, minum minuman keras, membolos sekolah, lompat pagar sekolah, menyontek saat ujian, tidak mengerjakan tugas rumah, dan datang sekolah terlambat. Terdapat 4 responden dengan keharmonisan keluarga yang baik dari total responden yang ada. Sementara, konformitas oleh teman sebaya berupa ajakan untuk merokok, membolos sekolah dan lompat pagar sekolah. Kesimpulan dan saran: Kenakalan remaja berupa narkoba, merokok, pajak adik kelas, minuman keras, bolos, lompat pagar, nyontek, tidak kerja PR, datang terlambat, kehadiran. Perlu adanya partisipasi dari pihak sekolah (guru) dalam mengawasi kegiatan anak didiknya selama berada dalam lingkungan sekolah.
Kata Kunci :
Kenakalan Remaja; Keharmonisan Keluarga; Teman Sebaya; Konformitas.
Absctract. Background: Juvenile delinquency can be motivated by family structures that are not intact such as: divorced parents, parents who are separated from their homes, parents who no longer care about their children and entrust their children to other relatives. Family and family life harmony influence the development of adolescents and determine the basics of youth personality. Objective: To find out the phenomenon of juvenile delinquency in terms of family harmony and peer conformity. Methods: This study used a qualitative method with a phenomenological study approach. Participants were selected using a purposive sampling technique, for class X, XI and XII students to get 6 participants. Results and discussion: Juvenile delinquency carried out among others: using drugs, smoking, drinking, skipping school, skipping school fences, cheating during exams, not doing homework, and coming to school late. There are 4 respondents with good family harmony from the total respondents. Meanwhile, conformity by peers in the form of an invitation to smoke, skip school and jump school fences. Conclusions and suggestions: Juvenile delinquency in the form of drugs, smoking, taxes, juniors, liquor, skipping, jumping fences, cheating, not doing homework, arriving late, attendance. The need for participation from the school (teacher) in supervising the activities of their students while in the school environment.
References
2. KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Bagi Bidan dan Perawat Petunjuk Penggunaan Lembar Balik. jakarta: Pusat Promosi Kesehatan; 2014. 1-60 p.
3. Afrianti N, Anggraeni D. Perilaku Prososial Remaja Dalam Perspektif Bimbingan Konseling Islami. TA’DIB. 2016;5(1):77–90.
4. Aroma IS, Suminar DR. Hubungan Antara Tingkat Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Perilaku Kenakalan Remaja. J Psikol Pendidik dan Perkemb. 2012;1(2):1–6.
5. Malihah E, Wilodati, Jerry GL. Kenakalan Remaja Akibat Kelompok Pertemanan Siswa. Forum Ilmu Sos. 2014;41(1):15–27.
6. Sihabudin M. Peranan Orang Tua dalam Bimbingan Konseling Siswa. J Kependidikan. 2015;3(2):123–37.
7. Sriyanto, Abdulkarim A, Zainul A, Maryani E. Perilaku Asertif dan Kecenderungan Kenakalan Remaja Berdasarkan Pola Asuh dan Peran Media Massa. J Psikol. 2014;41(1):74–88.
8. Iman RN. BNN: 27 Persen Pengguna Narkoba Pelajar dan Mahasiswa. Repulika [Internet]. 2017; Available from: https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/10/30/oymn2n423-bnn-27-persen-pengguna-narkoba-pelajar-dan-mahasiswa
9. Bandot. Terungkap! Duel Gladiator Siswa SMA di Bogor, Sebelum Tewas Korban Mengalami Hal Memprihatinkan Ini. Tribun Jambi [Internet]. 2017; Available from: https://jambi.tribunnews.com/2017/09/22/terungkap-duel-gladiator-siswa-sma-di-bogor-sebelum-tewas-korban-mengalami-hal-memprihatinkan-ini
10. Kesuma DP. Tawuran Antar Pelajar di Depok 2 Orang Menderita Luka Sabet Senjata Tajam Hingga Jarinya Putus. Tribun Jakarta [Internet]. 2017; Available from: https://jakarta.tribunnews.com/2019/08/27/tawuran-antar-pelajar-di-depok-2orang-menderitaluka-sabet-senjata-tajam-hingga-jarinya-putus
11. Musdar AS, Lestari H, Yasnani. Gambaran Faktor Yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Obat PCC (Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol) di Kota Kendari Tahun 2017. JIMKESMAS. 2018;3(2):1–8.
12. Unayah N, Sabarisman M. Fenomena Kenakalan Remaja dan Kriminalitas. Sosio Inf. 2015;1(2):121–40.
13. Syam ID. Upaya Guru Dalam Mengatasi Masalah Kenakalan Siswa Di SMA Negeri 1 Pangkajene Kabupaten Pangkep. J Sos Pendidik Sosiologi-FIS UNM UPAYA. :1–5.
14. Hasbullah. Pengaruh Komunikasi Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Matematika. J Educ. 2013;8(2):1–16.
15. Astasari AR, Sahrah A. Hubungan Antara Konformitas dengan Perilaku Membeli Impulsif pada Remaja Putri.
16. Asih MK, Winarno RD, Hastuti LW. Hubungan Konformitas Teman Sebaya dan Keharmonisan Keluarga Dengan Kenakalan Remaja Pada Anak Didik Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo. Prediksi, Kaji Ilm Psikol. 2012;1(2):189–93.
17. Hamzah. Hubungan Konformitas Teman Sebaya Dengan Perilaku Bullying Siswa Di SMP N 2 Bantul. 2017.