Daya Terima Biskuit Wortel dengan Penambahan Tepung Kelor pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas

  • Nursamsi Oktarini Gunawas Puskesmas Perumnas, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara
  • Ellyani Abadi Prodi Sarjana Ilmu Gizi STIKes Karya Kesehatan
  • Habib Ihsan Mowwuta Prodi Sarjana Ilmu Gizi STIKes Karya Kesehatan

Abstract

Abstrak. Biskuit merupakan suatu produk makanan yang sangat digemari oleh anak Balita, salah satu upaya meningkatkan nilai gizi biskuit adalah memanfaatan bahan lokal dengan menambahkan wortel dan kelor dalam pembuatan biskuit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Vitamin A dan Zat Besi serta Daya Terima Biskuit Wortel dengan Penambahan Tepung Kelor pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas. Penelitian ini merupakan penelitian ekperiment (quasy ekperiment) dan rancangan acak lengkap (RAL) dan telah dilaksanakan pada bulan September tahun 2020. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki anak Balita gizi Kurang di wilayah kerja Puskesmas Kadia Perumnas sebanyak 32 orang dan sampel sebanyak 32 orang yang diambil menggunakan sampel jenuh. Data diperoleh menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji kruskal wallis. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai p-value 0,000 untuk daya terima warna, rasa, aroma dan tekstur biskuit wortel dengan penambahan tepung kelor. Simpulan penelitian ini adalah ada perbedaan daya terima warna, rasa, aroma dan tekstur biskuit wortel penambahan tepung kelor pada anak Balita di wilayah kerja Puskesmas Perumnas. Saran penelitian ini adalah bagi pihak Puskesmas Perumnas agar memberikan Biskuit wortel dengan penambahan tepung kelor sebagai salah satu makanan tambahan pada anak gizi kurang.  Bagi Ibu yang memiliki anak Balita gizi kurang, diharapkan agar memanfaatkan bahan pangan lokal seperti wortel dan kelor untuk diolah menjadi biskuit sehingga dapat dikonsumsi oleh anak Balita gizi kurang. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian untuk atau menghilangkan aroma biskuit wortel dengan kelor tanpa mengurangi nilai gizinya.

 

Kata Kunci: Vitamin A, Zat Besi, Daya Terima, Biskuit, Wortel, Kelor

 

Absctract. Biscuits are a food product that is very popular with toddlers. One of the efforts to increase the nutritional value of biscuits is the use of local ingredients by adding carrots and moringa in the making of biscuits. This study aims to analyze Vitamin A and Iron and the Acceptability of Carrot Biscuits with the Addition of Moringa Flour in Toddlers in the Work Area of the Perumnas Health Center. This research is an experimental research (quasy experiment) and completely randomized design (RAL) and was carried out in September 2020. The population is all mothers who have children under five with malnutrition in the working area of Puskesmas Kadia Perumnas as many as 32 people and a sample of 32 people who taken using a saturated sample. The data were obtained using a questionnaire and analyzed using the Kruskal Wallis test. The results showed that the results of statistical tests obtained a p-value of 0.000 for the acceptability of color, taste, aroma and texture of carrot biscuits with the addition of Moringa flour. The conclusion of this study is that there are differences in the acceptability of color, taste, aroma and texture of carrot biscuits with the addition of Moringa flour to children under five in the working area of the Perumnas Health Center. The suggestion of this research is for the Perumnas Puskesmas to provide carrot biscuits with the addition of Moringa flour as an additional food for malnourished children. Mothers who have malnourished children under five are expected to use local food ingredients such as carrots and moringa to be processed into biscuits so that they can be consumed by malnourished children under five. For future researchers, it is hoped that they can conduct research to or eliminate the aroma of carrot biscuits with Moringa without reducing their nutritional value.

 

Keywords : Vitamin A, Iron, Acceptability, Biscuits, Carrots, Moringa

References

1. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Vol. 53, Journal of Chemical Information and Modeling. 2018.
2. Karsin SE. Peranan pangan dan gizi dalam pembangunan. Di dalam Baliwati, YF, Khomsan, A, dan Dwiriani, CW. 2004;4–11.
3. Sunita Almatsier. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama; 2009.
4. Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta; 2013.
5. Azwar A. Aspek Kesehatan dan Gizi dalam Ketahanan Pangan. Jakarta: LIPI; 2004.
6. Kesehatan BP dan P, RI. KK. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Jakarta; 2013.
7. WHO. Data and statistics [Internet]. 2018. Available from: https://www.who.int/hiv/data/en/
8. Kusumanti PD, Setyorini N. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Vitamin A dengan Ketepatan dalam Pemberian Vitamin A Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sruwohrejo Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo. J Komun Kesehat (Edisi 17). 2018;9(02):29–37.
9. Khomsan Ali. Sehat dengan Makanan Berkasiat. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara; 2007.
10. Rukmana, R. Bertanam Wortel. Yogyakarta: Kanisius; 1995.
11. Hardianti H. Pengaruh substitusi tepung wortel (Daucus carota Linn) dan tepung kedelai (Glycine max) terhadap nilai gizi biskuit sebagai MPASI bagi bayi. J Sains Dan Teknol Pangan. 2018;3(4).
12. Ayu RNS. Kajian Pembuatan Biskuit Tepung Biji Nangka dan Tepung Wortel sebagai PMT Pemulihan untuk Balita Gizi Kurang Usia 24- 59 Bulan. J Gizi Aisyah. 2019;2(1):42–50.
13. Azizah AA. Tingkat kerapuhan dan daya terima biskuit yang disubstitusi tepung daun kelor (moringa oleifera). Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2015.
14. Gita RSD, Danuji S. Studi Pembuatan Biskuit Fungsional dengan Substitusi Tepung Ikan Gabus dan Tepung Daun Kelor. BIOEDUSAINS J Pendidik Biol Dan Sains. 2018;1(2):155–62.
15. Asra R, Harefa FK, Zulharmita Z, Nessa N. Penetapan Kadar Logam Kalsium dan Besi pada Daun Kelor (Moringa oleifera Lam) dengan Spektrofotometri Serapan Atom. J Pharm Sci. 2018;1(1):32–8.
16. Mayangsari R, Rasmiati K. Effect Of Supplementation Of F100 Biscuits Modified With Moringa Oleifera Flour Substitution On Nutritional Status Of Under-Five Children With Malnutrition In Kendari City Indonesia. Public Heal Indones. 2020;6(1):28–34.
17. Luzy Desta Astarina. Pengaruh Subtitusi Tepung Wortel pada Pembuatan Biskuit di Tinjau dari Kadar Beta kartoren, sifat organoleptik dan daya terima. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2016.
18. Nasional BS. Mutu dan cara uji biskuit (SNI 01-2973-1992). BSN, Jakarta. 2011;
19. Dewi DP. Substitusi tepung daun kelor (Moringa oleifera L.) pada cookies terhadap sifat fsik, sifat organoleptik, kadar proksimat, dan kadar Fe. Ilmu Gizi Indones. 2018;1(2):104–12.
20. Fadilla Annisa. Pengaruh Variasi Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Daya Terima Cookies Daun Kelor pada Remaja di SMP Perguruan Taman Siswa Cabang Luwuk Pakam. Poltekes Medan; 2019.
21. Kinasih. Khasiat dan manfaat daun kelor. Yogyakarta: Pustaka Baru Press; 2008.
22. Winarno FG. Winarno Kimia Pangan Dan Gizi. PT Gramedia, Jakarta. 2004;
Published
2021-12-30
How to Cite
Gunawas, N. O., Abadi, E., & Mowwuta, H. I. (2021). Daya Terima Biskuit Wortel dengan Penambahan Tepung Kelor pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas. Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes, 2(03), 15 - 25. Retrieved from https://jkmc.or.id/ojs/index.php/jkmc/article/view/41