Identifikasi Kualitas Air Di Daerah Aliran Sungai Kabupaten Muna Barat

  • Abdul Sahidi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
  • Afifah Mahira Rosmalatama Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
  • Ica Rapika Elsa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
  • Andi Muhammad Fadhillah Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
  • Andi Restina Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
  • Desta Ambarwati Tamsir Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
  • Komang Sarni Triani Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
Keywords: Kualitas air, aliran sungai, penurunan kualitas air, konsentrasi yang meningkat

Abstract

Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kabupaten Muna Barat memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) Tiworo (kambara) sepanjang 13 Km dengan luas daerah aliran sugai seluas 189,58 km2 dengan debit normal 7,480 m3/detik. Kebutuhan air bersih dari waktu ke waktu meningkat dengan pesat, sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kegiatan manusia sesuai dengan tuntutan kehidupan yang terus berkembang untuk mencukupi berbagai keperluan. Penelitian ini merupakan analisis lanjutan terhadap penelitiankualitas air yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muna Barat Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini ialah menggunakan metode penelitian deskriptif. Sebagian besar kondisi kualitas air di kab. Muna barat mengalami penurunan yaitu dengan meningkatnya beberapa parameter dari kualitas air seperti chemical oxygen demand dan kadar amoniak yang telah melebihi nilai ambang batas baku mutu lingkungan hidup.P enurunan kualitas air permukaan di Kabupaten Muna Barat sangat mudah diamati secara langsung dari saluran drainase. Kenyataan bahwa saluran drainase di Kabupaten Muna Barat telah berubah fungsi menjadi saluran pembuangan limbah perkotaan. Berdasarkan hasil pemantauan, terlihat bahwa semua parameter kualitas air di sungai-sungai tersebut menunjukkan nilai atau konsentrasi yang meningkat dan melebihi bak mutu dari hulu ke hilir.

References

Fairuz, A., Omar, B., Zubir, M., & Matjafri, B. (2009). Turbidimeter Design and Analysis: A Review on Optical Fiber Sensors for the Measurement of Water Turbidity, 8311–8335. https://doi.org/10.3390/s91008311

Faisal, M., Puryanti, D., Fisika, J., & Andalas, F. U. (1979). Kekeruhan Air Secara Realtime Menggunakan Sensor TSD-10, 8(1), 9–16.

Asmadi, Khayan, dan Kasjono, H.S. 2011. Teknologi Pengolahan Air Bersih. Gosyen Publishing, Yogyakarta.

Bonnin, E.P., Biddinger, E.J., and Botte, G.G. 2008. Effect of catalyst on electrolysis of ammonia efflents. Journal of Power Sources, 182, 284- 290.

Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Muna Barat. 2016. Laporan Tahunan. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muna Barat, Laworo

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius, Yogyakarta.

Eriksson, E., Karina A., Mogen H., Anna L. 2002. “Characteristic of Grey Wastewater”. UrbanWater 4, 85-104.

Hutabarat, S., dan Evans, S.M. 1985. Pengantar Oseanografi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Kristanto, P., 2002, Ekologi Industri, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Kodoatie,Robert J.,dan Rustam,Sjarief.2010.Tata Ruang Air.Yogyakarta;Andi

Mahyudin, Soemarno, T. B. P. (2015). Analisis Kualitas Air Dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Metro di Kota Kepanjen Kabupaten Malang, 6(2), 105–114.

Mulia, Ricky.M.2005.Pengantar Kesehatan Lingkungan.Edisi Pertama.Yokyakarta; Penerbit Graha Ilmu.

Mukhtasor.2007.Pencemaran Pesisir dan Laut.Penerbit PT. Pradnya Paramita.Jakarta.322 Hal.

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2005 tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan Hidup Provinsi

Peraturan Daerah Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 7 Tahun 2005 tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Tenggara

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air minum.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 416 Tahun 1990 Tentang Syarat – Syarat dan Pengawasan Kualitas Air.

Simanjuntak, M. 2009. Hubungan faktor lingkungan kimia, fisika terhadap distribusi plankton di perairan Belitung Timur, Bangka Belitung. Journal of Fisheries Sciences, 11(1), 31-45.

Sutrisno.2000.MetodologiPenelitian.Yogyakarta;Andi Yogyakarta

Sutrisno,.2006. analisis regresi , Yokyakarta ; Andi Offset.

Sutrisno, T., 2004. Teknologi Penyediaan Air Bersih, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Swittoku.2013.Artikel “Persyaratan Kualitas Air minum Berdasarkan WHO”(online) Pada Bulan Mei 2019.

Wiryono, 2013. Pengantar Ilmu Lingkungan. Pertelon Media. Bengkulu.

Yudo, S. (2010). Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwung Di Wilayah DKI Jakarta , 6(1).

Published
2019-07-29
How to Cite
Sahidi, A., Rosmalatama, A. M., Elsa, I. R., Fadhillah, A. M., Restina, A., Tamsir, D. A., & Triani, K. S. (2019). Identifikasi Kualitas Air Di Daerah Aliran Sungai Kabupaten Muna Barat. Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes, 1(1), 1-7. Retrieved from https://jkmc.or.id/ojs/index.php/jkmc/article/view/5