Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes https://jkmc.or.id/ojs/index.php/jkmc <p>Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes (JKMC) adalah jurnal ilmiah yang diuraikan berdasarkan pendekatan kesehatan. Jurnal ini memuat hasil hasil penelitian, review artikel, letter to the editor, ataupun tulisan lainnya yang terkait dengan kesehatan. Khususnya yang terkait dengan: Epidemiologi, Biostatistik, Kesehatan lingkungan, Kesehatan dan keselamatan kerja,Gizi masyarakat,Kesehatan reproduksi, Kebijakan dan manajemen kesehatan, Promosi kesehatan.</p> <p>Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes menerbitkan 3 (tiga) nomor setiap tahun, yaitu di bulan&nbsp;<strong>Januari – April, Mei – Agustus,&nbsp;</strong>dan&nbsp;<strong>September - Desember</strong>.&nbsp; Pertama kali terbit adalah Vol. 1 No. 1 Agustus 2019 Versi online <strong><a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1564963967&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">eISSN 2686-4401</a></strong> berdasarkan <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1564963967&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener"><strong>SK no. 0005.26864401/JI.3.1/SK.ISSN/2019</strong><strong>.10</strong></a>. JKMC diterbitkan oleh Pengurus Daerah <a href="https://iakmisultra.wordpress.com/" target="_blank" rel="noopener"><strong>Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Sulawesi Tenggara</strong></a></p> Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sulawesi Tenggara en-US Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes 2686-4401 GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN KEBIASAAN MAKAN IKAN ASIN DI DESA BONTOSUNGGU KECAMATAN BONTOHARU KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR https://jkmc.or.id/ojs/index.php/jkmc/article/view/202 <p>Ikan asin merupakan salah satu makanan hasil pengawetan yang umum dikonsumsi oleh <br>masyarakat pesisir karena daya simpan yang lama, harga yang terjangkau, serta memiliki nilai budaya <br>tersendiri. Di Desa Bontosunggu, ikan asin telah menjadi bagian dari pola konsumsi masyarakat sehari<br>hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan kebiasaan makan <br>ikan asin pada masyarakat Desa Bontosunggu. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif <br>dengan lima orang informan yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan melalui wawancara dan <br>observasi langsung, kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa <br>pengetahuan masyarakat masih terbatas pada proses pengolahan tradisional dan risiko kesehatan seperti <br>hipertensi, namun sebagian informan tetap mengonsumsi ikan asin karena faktor kemudahan, harga <br>yang murah, dan ketersediaan yang tinggi. Selain itu, kebiasaan makan ikan asin sudah berlangsung <br>sejak zaman nenek moyang, dikenal dengan istilah “jaman totoa riolo,” dan hingga kini tetap <br>dipertahankan. Kesimpulannya, meskipun masyarakat menyadari potensi risiko dari konsumsi ikan <br>asin, mereka tetap memilih untuk mengonsumsinya karena pertimbangan ekonomi dan tradisi yang <br>telah mengakar kuat dalam kehidupan mereka.</p> Bau Puji Fitriyah Amiruddin Muhammad Syafar Copyright (c) 2025 Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes 2025-08-31 2025-08-31 6 02 1 8 HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, PENGETAHUAN IBU DAN PELAYANAN POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIRA KOTA MAKASSAR https://jkmc.or.id/ojs/index.php/jkmc/article/view/204 <p class="p1"><strong>Abstrak </strong></p> <p class="p1">Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi. Status gizi balita merupakan salah satu indikator derajat kesehatan di Indonesia. Tahun 2025 sebanyak 1.382 balita, dimana status gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Bira di bulan Februari gizi kurang sebanyak 33 balita dan berat badan rendah sebanyak 43 balita. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI Eksklusif, pengetahuan ibu dan pelayanan posyandu dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Bira Kota Makassar. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain cross sectional, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 94 responden. Instrumen yang digunakan kusioner, kemudian diolah dalam bentuk analisis univariat dan analisis bivariat dengan p Value = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi balita dengan p Value = 0,034. Ada hubungan pengetahuan ibu dengan status gizi balita dengan p Value = 0,000. Ada hubungan pelayanan Posyandu dengan status gizi balita dengan p Value = 0,000. Kesimpulan penelitian ini, pemberian ASI Ekslusif, pengetahuan ibu dan pelayanan posyandu ada hubungan dengan status gizi balita. Saran yaitu diharapkan kepada setiap ibu balita untuk memberikan asupan gizi yang baik kepada balita dan ASI Eksklusif selama 6 bulan. Selanjutnya untuk tenaga kesehatan, kader posyandu agar terus memberikan edukasi dan penanganan mengenai masalah gizi sebelum terlambat.</p> <p class="p1"><strong>Kata Kunci</strong> : Status Gizi Balita, Pemberian ASI Eksklusif, Pengetahuan Ibu, Pelayanan Posyandu</p> Nur Anida Junaida Fitriyah Amiruddin Jalil Genisa Copyright (c) 2025 Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes 2025-09-01 2025-09-01 6 02 9 14 The The Effect Of Mosquito Larvae Monitoring Training On Knowledge And Skills In Efforts To Prevent Dengue Fever At SDN 2 Sukun, Malang City https://jkmc.or.id/ojs/index.php/jkmc/article/view/205 <p>Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) remains a public health problem in Indonesia, <br>especially in endemic areas. Active participation of elementary school students through <br>training as larvae monitors is a key strategy. Objectives: To determine the effect of <br>larvae monitor training on knowledge and skills in preventing DHF among fifth-grade <br>students at SDN 2 Sukun Malang. Research Metodes: A pre-experimental study with a one<br>group pretest-posttest design was conducted involving 30 purposively selected fifth-grade <br>students. A questionnaire and observation checklist were used, analyzed using paired t-test. <br>Results: There was a significant increase in knowledge (p &lt; 0.05) and skills (p &lt; 0.05) after the <br>larvae monitor training was conducted. Conclusion : The study concludes that larvae monitor <br>training is effective in improving students' knowledge and skills in preventing DHF. The <br>involvement of students as larvae monitoring cadres is expected to become a sustainable <br>promotive and preventive strategy in the school environment.<br>Keywords: larvae monitor; training; knowledge; skills; dengue <br><br><br></p> Resa Elok Agustiningsih Pudji Suryani Fiashriel Lundy Copyright (c) 2025 Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes 2025-09-05 2025-09-05 6 02 15 19